Perang Dunia III sebagai Tantangan Masa Depan

Alvito Rizqi
3 min readSep 20, 2020

--

3 Januari 2020. Selang tiga hari memasuki tahun baru, dunia maya dihebohkan dengan trendingnya Perang Dunia III di media sosial terutama Twitter. Tagar tersebut adalah imbas dari pembunuhan Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, dalam serangan di Bandara Baghdad, Irak. Serangan lewat drone yang dilakukan atas perintah Presiden AS Donald Trump.

Perang sudah di depan mata. Kondisi Amerika Serikat dan Iran memanas karena terdapat info bahwa Irak akan melancarkan serangan balasan. Perang akibat dari dua negara tersebut dapat menyebabkan Perang Dunia III jika terdapat negara-negara yang memakai kesempatan situasi AS dan Iran untuk ikut campur.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Perang Dunia III akan menjadi tantangan di masa depan bagi masyarakat dunia. Perang Dunia III akan memakai senjata nuklir yang dapat mengancam tiap penduduk yang ada di muka bumi.

Ternyata isu tentang Perang Dunia III menyinggung salah satu konsep di era digital ini yaitu konsep VUCA. Apa itu VUCA? VUCA merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1987 dalam bidang militer ketika terjadi kondisi yang penuh ketidak pastian dan secara dinamis mengubah situasi militer yang mana terjadi lack of information. Istilah ini kemudian digunakan sebagai sebuah term pada zaman sekarang. Secara sederhana, VUCA adalah sebuah kondisi dimana keadaan berubah begitu cepat dan mengalami lonjakan yang tidak terprediksi. VUCA adalah sebuah akronim dari kata volatility (berubah secara tiba-tiba) , uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleks), dan ambiguity (memiliki banyak arti).

Perang Dunia III adalah hal yang volatility atau hal yang berubah secara tiba-tiba. Serangan tiba-tiba, seperti serangan Januari silam dapat mengakibatkan situasi berubah secara cepat antar negara. Terlebih lagi serangan tersebut menewaskan orang penting atau menghancurkan bagian vital suatu negara. Inilah mengapa Perang Dunia III merupakan suatu hal yang berubah secara tiba-tiba dilihat dari kondisi antar negara yang sedang memanas atau berhubungan dengan baik.

Konsep selanjutnya yang disinggung oleh PD III adalah uncertainty atau tidak pasti. Di zaman sekarang ini, semua negara berlomba-lomba untuk menjadi yang terkuat dengan menghasilkan berbagai senjata penghancur massal untuk menghabisi musuhnya seperti rudal, nuklir, atau bahkan senjata biologi dan kimia. Masing-masing negara saling waspada dan mengawasi negara lainnya. Bahkan, seakan-akan masalah sepele pun bisa menyebabkan perang antar negara. Seperti menyalakan korek api di tengah-tengah gudang minyak, percikan kecil pun dapat menghasilkan kebakaran gudang tersebut. Tidak dapat dipastikan masalah apa yang dapat menyebabkan perang karena masalah kecil maupun besar sama-sama bisa membuat negara saling meluncurkan senjatanya masing-masing.

Sebagai mahasiswa, sudah selayaknya kita ikut serta dalam mengatasi tantangan masa depan yang akan dihadapi oleh seluruh dunia khususnya Indonesia. Ada berbagai hal yang harus kita pelajari dan pahami agar dapat menghadapi tantangan-tantangan tersebut, yaitu skills, insight, dan traits. Kita sebagai mahasiswa harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar kita, mengambil keputusan yang tepat, dan berpikir secara kritis. Selain itu, kita juga harus memahami apa kekuatan dan kelemahan kita juga risiko atas perbuatan yang kita lakukan. Sifat-sifat yang harus kita miliki juga tak kalah penting seperti, pola pikir yang selalu berkembang, kemauan untuk terus belajar, dan juga kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Semua itu perlu kita miliki untuk mengatasi dan menghadapi tantangan di masa depan untuk Indonesia yang lebih baik.

#TantanganMasaDepan #DuniaVUCA #OSKMITB2020 #TerangKembali

--

--

Alvito Rizqi
Alvito Rizqi

No responses yet